Cipayung. Dipagi hari selepas selesai sholat subuh jamaah di masjid, sebagaimana biasa abah YAI selalu mengajak bincang sambil menunggu waktu syuruq kemudian dilanjutkan ke rumahnya untuk ngopi (ngobrol pagi). Disela-sela obrolan itu terdengar beberapa kali suara ayam jago seakan membangunkan orang-orang yang masih lelap tidur agar segera bangun untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Selain itu terdengar juga siulan burung-burung liar yang saling bersahutan seolah mereka sedang bermusyawarah kemana arah tujuan mengalap rezeki hari ini?
Setelah hidangan kopi, teh, nasi uduk lengkap dengan gorengan datang lanjut sarapan pagi, selesai sarapan kajian empat mata dimulai dengan membahas seputar “bersihkanlah ruang hatimu”. Dalam bahasan itu dijelaskan ada tiga (3) cara untuk mmbersihkan dan mengisi hati, yaitu perbanyak istighfar, sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan dzikir kepada Allah SWT.
Pertama, Istighfar adalah memohon maghfirah (ampunan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada manusia yang bebas dari dosa, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang ma’shum, ia senantiasa Allah Taala jaga dari dosa dan kesalahan. Allah Taala mengajarkan kepada manusia untuk beristighfar sebagai salah satu bentuk taubat memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi dengan perbanyak istighfar adalah menggosok hati dari kotoran-kotoran yang membuatnya penghalang dari segala terkabulnya do’a. “Astaghfirullah al’adhiim”.
Kedua, Sholawat adalah permohonan kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Sholawat adalah wujud keimanan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT / Rasulullah. Adapun ucapan atau bacaan shalawat "Allahumma sholli 'ala Muhammad wa'alaa aali Muhammad". Bersholawat merupakan perintah Allah SWT, sesunggunya Allah, malaikat bersholawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah. Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mengharap syafaatnya dan sebagai syarat diterimanya do’a. Oleh karena itu senantiasa basuhlah hati dengan banyak sholawat.
Ketiga, Dzikir adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang memiliki tempat istimewa dalam kehidupan seorang Muslim. Dzikir berarti mengingat dan menyebut nama Allah SWT secara terus-menerus, baik melalui lisan maupun dalam hati. Amalan dzikir mencakup berbagai bacaan, seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, yang semuanya bertujuan untuk memuji dan mengagungkan Allah SWT.
Dalam kehidupan sehari-hari, dzikir tidak hanya menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memberikan ketenangan batin, menguatkan iman, dan menumbuhkan rasa syukur. Praktik dzikir dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, baik secara individu maupun jamaah. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak dzikir, karena dzikir merupakan cara yang efektif untuk mengisi dan menjaga hati agar tetap terhubung dengan Allah SWT. Afdholu dzikri fa’lam annahu “Laa ilaaha illallahu”.
Jadi itulah tiga alat untuk membersihkan hati ala abah YAI. Barokallahu fii kum
Tulis Komentar