081286968485

Nikmat Lapang DadaOleh : Dr. Hasanudin Motivator Religi & CEO Menara Wisata Travel

$rows[judul]

Rohimakumullah.
Betapa sejuk udara pagi, tapi lebih sejuk hati yang basah tersiram dzikir. Alangkah cerah suasana pagi, namun tak secerah hati yang tersinar hidayah. Percayalah, sehebat kita menata cerahnya hati sehebat itulah terangnya cahaya menerangi dan menyegarkan diri.. sudahkah sarapan hati kita terpenuhi?

Tundukan hati dan rendahkan diri di hadapan Allah SWT, persembahkan harapan tulus semoga Allah Swt anugerahkan lapang dada sebagaimana Rasulullah SAW mendapatkan lapang dada dalam menjalani hidup, menunaikan tugas, menghadapi tantangan dan menyelesaikan persoalan.

Lapang dada yang mampu menundukan kemalasan di hadapan ketaatan dan menghibur jiwa di saat belenggu kesulitan. Tanyakan kepada diri yang masih angkuh dan sombong di hadapan Allah SWT, tak mau bertekuk lutut menikmati sujud bermunajat kepada Allah SWT, hanyut dalam kemesraan karena sibuk berdua. Meski diri mungkin sedang serba kecukupan, lupakah diri saat-saat terjepit kelak, dimana munajat kita disaat lapang baru begitu terasa berarti? Sebab Allah SWT mendengar lirih pinta kita saat sempit seperti lirih harap kita saat lapang. lapang dadalah yang menundukan diri agar tidak sombong di hadapan-Nya.

Berjuta persolan seakan gunung yang menimpa kepala tidak akan mampu menggoyahkan kita jika lapang dada menjadi pondasinya, yaitu lapang dada menerima keputusan Allah SWT, lapang dada yang menguatkan Rasulullah SAW menerima cacian, hinaan, bahkan siksaan. Mengapa tak salahkan diri yang tak berupaya melapangkan dada saat menjalani hidup? sebab itulah kunci pembuka dari penyelesaian masalah kita.

Lapang dada yang kumaksud adalah ikhlas menerima keputusan Allah SWT, menerima aturan-Nya, menerima taqdir Allah SWT yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, bukan lapang dada menerima pasrah tanpa usaha, lapang dada hanya di dapat bagi orang yang mau berjuang meraihnya. Pasanglah kendali hati, agar lapang dada dapat menjadi bekal menjalani hari. (disarikan dari Q.S. As Syarh: 1)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)